Civitas academica Unair saat menyampaikan pernyataan sikap di kampus setempat, Rabu (3/9/2025). ANTARA/HO-Humas Unair
Publik luas juga harus waspada terhadap potensi provokasi yang tidak bertanggung jawab dan merugikan masyarakat
Surabaya (ANTARA) – Civitas Akademika Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyerukan seluruh elemen bangsa untuk menjaga demokrasi, menghentikan kekerasan, serta mewujudkan kondisi sosial politik yang aman dan kondusif pasca gejolak di berbagai daerah.
“Universitas Airlangga mendorong negara untuk menjamin ketenteraman, keamanan dan keselamatan masyarakat sekaligus menekankan pentingnya demokrasi,” kata Rektor Unair Prof Muhammad Madyan di Surabaya, Rabu.
Menurut Madyan, evaluasi menyeluruh perlu segera dilakukan pemerintah, khususnya dalam penegakan hukum yang transparan dan adil terhadap pelaku kekerasan, terutama yang menelan korban jiwa. Selain itu, pemulihan kondisi sosial, politik, dan ekonomi juga harus diprioritaskan.
Ia mengimbau pihak berwenang untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan mengambil langkah strategis agar tercipta situasi kondusif.
Baca juga: 88 guru besar insan cita suarakan penegakan supremasi hukum
Selain itu, keluarga besar Universitas Airlangga juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga ruang demokrasi dengan tetap menyuarakan kebenaran, kebebasan berpendapat, serta menghentikan segala bentuk kekerasan termasuk perusakan fasilitas umum.
“Publik luas juga harus waspada terhadap potensi provokasi yang tidak bertanggung jawab dan merugikan masyarakat,” ujarnya.
Rektor menekankan pentingnya mengedepankan aksi damai, terorganisir, dan bermartabat dalam memperjuangkan keadilan.
Civitas akademika, baik mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, maupun alumni, didorong untuk terus menunjukkan kepedulian terhadap kondisi bangsa dengan cara yang konstruktif.
“Mari bersama-sama menjaga diri, jaga sesama, dan jaga Indonesia. Semoga Allah selalu melindungi kita semua,” tuturnya.
Baca juga: Jusuf Hamka optimistis pasar modal dan ekonomi RI segera pulih
Pewarta: Willi IrawanEditor: Sambas Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.